Natal, Kartu Pos dan Amerika
- Annisa Erou
- Nov 27, 2016
- 2 min read

Diambil di: The Prayitno's Residence
Halo, bagaimana kabarmu?
Aku menulis ini di antara tumpukan tugas yang tak kunjung selesai
dan ujian yang tak lama lagi akan datang.
Sekolah hukum ternyata begitu melelahkan,
bahkan bagi aku yang malas-malasan ini.
Omong-omong, Desember sudah di depan mata, kawan.
Apakah kau akan pulang?
Kamarku sudah siap menyambut Santa,
Hatiku juga.
Aku sudah tak sabar menikmati Natal di pinggiran desa
tempat nenekku tinggal.
Aku juga sudah tak sabar kembali ke jalanan
dan menikmati fajar maupun senja.
Bagaimana suasana musim dingin menuju Natal
di tempatmu sana?
Pasti indah, ya.
Satu bulan yang lalu, beberapa temanku mengenalkanku
pada suatu komunitas untuk bertukar kartu pos.
Kau pasti sedang tertawa, ya, membayangkannya?
Kau hidup di zaman apa sampai perlu bertukar kartu pos?
Memang terdengar aneh dan ketinggalan zaman,
tapi kau tahu, bukan, aku ini pecinta jalanan.
Jadi, kalau aku belum bisa berjalan jauh-jauh
hingga Afrika ataupun Amerika,
setidaknya kartu posku yang membawa dan mengantarku kesana.
Salah satu penerima kartu posku,
Anne namanya, amat baik padaku.
Ia bilang, aku tak perlu sungkan untuk menghubunginya
kalau aku akan berjalan-jalan ke Amerika.
Ia bilang, terkadang orang-orang hanya datang ke kota-kota besar
di sana, tanpa pernah melihat keindahan sesungguhnya dari negaranya.
Bagaimana menurutmu?
Mungkin kau bisa membawaku melihat-lihat
negara tempatmu tinggal sambil melihat keindahan
yang sesungguhnya?
Jangan ajak aku ke Seoul.
Ayahku sudah pernah ke sana,
nanti aku hanya ditertawakan saja olehnya.
Ajak aku ke tempat-tempat yang membuatmu terpesona,
karena pastinya aku juga akan terpesona.
Bagaimana kalau kita pergi ke gunung yang pernah kau daki itu?
Aduh, apa, ya, nama gunungnya, aku saja sudah lupa.
Gunung yang kau daki pada saat kau masih SMA itu
dan kau pergi ke sana bersama teman-temanmu.
Kau pasti ingat, bukan?
Aku belum menerima kartu pos dari pengirim kartu pos lainnya.
Aku harap aku bisa mendapat kiriman kartu pos dari Afrika atau India.
Kau tahu, kan, aku ini senang betul dengan Afrika dan India.
Aduh, kita harus pergi ke sana suatu saat nanti.
Mungkin setelah sekolah teknikmu selesai.
Sebentar lagi, ya?
Kalau kau tidak pulang ke Jakarta Natal kali ini,
mungkin kau bisa menceritakan padaku bagaimana semarak Natal
di Daejeon.
Atau jangan-jangan, kau akan menikmati Natal bersama kakakmu di London?
Aduh, boleh tidak aku menyusul saja?
Itu dulu yang bisa kutulis kali ini.
Aku benar-benar tidak sabar Natal dan jalan-jalan.
Tapi, aku juga benar-benar gemas dengan tugas-tugas dan ujian.
Mungkin ada baiknya selepas lulus,
aku bekerja di jalanan saja, ya.
Menjadi pemandu perjalanan, mungkin?
Atau apalah.
Yang penting hidup di jalan dengan berjalan-jalan.
Sampai nanti!
Sabtu, 26 November 2016, 3.52 sore,
Annisa Erou.
Comments