Dalam Seratus Enam Puluh Lima Kata
- Annisa Erou
- Oct 22, 2016
- 1 min read

Diambil di : The Prayitno's Residence. Koleksi pribadi.
Percaya karma namun tak percaya dosa. Mencinta hujan namun gentar mendengar guntur. Memaknai hidup lebih indah digambarkan dalam goresan pena dan lebih nikmat dinyanyikan sebagai pelepas pilu. Paling tak suka dipaksa bicara namun juga tak suka bila dibungkam diam. Tidak minum kopi, tapi sering tak bisa lepas dari filosofi kopi. Berkelana semata-mata untuk melihat dunia melalui lensa kamera. Mendukung kesetaraan umat manusia namun mengecam perpisahan atas nama suku, agama, ras, politik, jenis kelamin, maupun orientasi seksual. Tak bisa berhitung, tapi suka membaca. Alergi udara dingin, tapi lebih tak bisa bertahan dalam cuaca panas. Tak pernah pergi meminta izin, tapi hanya berkata memberi tahu. Dan, Mencandu kebebasan namun berlatih bijak seperti yang diajarkan kehidupan.
Jadi, bagaimana menurutmu? Setelah mengenalku, apakah kita ini satu lagu namun dengan penulisan lirik yang berbeda, atau kita ini berbeda lagu namun dengan penulisan lirik yang punya makna sama, atau mungkin juga kita ini berbeda lagu dan dengan penulisan lirik yang punya makna berbeda?
Kau putuskan saja, ya. Beri tahu aku nanti.
---
Annisa Erou
21 Oktober 2016
Comentários