Tidakkah Kau Mau
- Annisa Erou
- Feb 15, 2017
- 1 min read

Diambil dari: http://www.wintersap.com/gallery/
Bila badai tidak kunjung berlalu, tidakkah kau mau membantuku dengan keluar dari singgasanamu dan menghibur aku?
Bila langit selalu muram, tidakkah kau mau membantuku dengan melukiskan pelangi atau menghadirkan senja sepanjang waktu?
Bila sunyi selalu mencekam, tidakkah kau mau membantuku dengan membawa pianomu dan memainkannya bersama aku yang bernyanyi di sampingmu?
Bila malam tak lagi pergi menyambut siang, tidakkah kau mau terbang mendatangi mentari dan memohon kepadanya untuk bersinar menerangi aku?
Aku rindu kamu. Dan rumah. Dan cinta. Dan harapan. Dan keajaiban. Dan aroma kebebasan.
Tidakkah kau mau menjemput aku?
Bagaimana kalau aku harus terjebak di sini sepanjang waktu?
Aku rindu kamu. Dan rumah. Dan cinta. Dan harapan. Dan keajaiban. Dan aroma kebebasan.
Aku harus apa supaya kamu mendengar dan mengerti jeritanku?
Apakah angin dalam hujan tidak lagi menyampaikan salamku kepadamu?
Aku benar-benar takut. Bagaimana kalau aku harus terjebak di sini sepanjang waktu?
Datang-datanglah ke tempatku. Aku bisa menyambutmu dengan segelas cokelat hangat, sepiring biskuit gula dan satu kotak kartu-kartu yang kudapat dari teman-temanku. Kau pasti akan senang mendengarkan ceritaku.
Bantulah aku.
Aku menunggumu di balik jendela kamarku di loteng. Kalau kau datang tepat waktu, masih ada waktu bagi kita untuk berbagi kisah soal perayaan hari kasih sayang itu. Bagaimana perayaan hari kasih sayang di singgasanamu?
Bantulah aku.
Tidakkah kau mau menemani aku?
15 Februari 2017, 6.51 malam
Annisa Erou
Commenti